Selasa, 01 Januari 2013

Internet Service Provider





Model TCP/IP

TCP/IP merupakan model jaringan yang diusulkan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat. Model ini dibuat oleh lemaga bernama “DARPA” pada tahun 70an sampai 80an, sehingga sering disebut juga DARPA reference model. Model ini disebut TCP/IP karena TCP/IP merupakan protocol utama dalam model ini, pada awalnya model ini diterapkan dalam jaringan yang bernama ARPANET, namun saat ini telah menjadi protocol standar bagi jaringan yang lebih umum disebut internet. Model TCP/IP memiliki 4 layer. Pemetaan menjadi 4 layer ini dilakukan untuk menyesuaikan model layer-layer pada model OSI.




Layer ke 1. Network Interface/Network Access layer/Host to Network :
          Berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan dikirim ke media jaringan. Menjadi perantara dengan LAN card. Mengubah unit data menjadi frame dan mengkonversi frame tersebut menjadi arus elektrik untuk kemudian dikirimkan melalui medium transmisi.  Mendefenisikan MAC address dan melakukan error checking pada frame yang diterima.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwu_KQAqeTq_ryAobHL5F0KQtZNGzLc_hmNNmRfku5PM_aBShGO0UiGx-2Gr3B6ySDlMrF4xsPHYIB01y2ujhZmTao_3-1RmlxYWpGj1Znw5_6O-h_AuoMVpXUbDTZ5hQdOGfYB9ZGAnY0/s400/network+access.jpg



keterangan :




1)      PPP
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paketjaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 danRFC 1662.

2)      ETHERNET

Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputeryang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center(PARC) pada tahun 1972.
Asal Ethernet bermula dari sebuah pengembangan WAN di University of Hawaii pada akhir tahun1960 yang dikenal dengan nama "ALOHA". Universitas tersebut memiliki daerah geografis kampus yang luas dan berkeinginan untuk menghubungkan komputer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan komputer kampus.
Proses standardisasi teknologi Ethernet akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802. Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer. Karena kesederhanaan dan keandalannya, Ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan.

3)      INTERFACE DRIVERS

Driver interface adalah sebuah program komputer kecil, atau satu set program, yang bertindak sebagai penghubung antara perangkat lunak komputer dan perangkat keras dari kartu antarmuka jaringan (NIC). NIC pembuat dan programer menggunakan antarmuka pemrograman aplikasi tertentu (API) yang dikenal sebagai spesifikasi driver jaringan antarmuka (NDIS). Ini menetapkan semua aturan yang diperlukan untuk program komputer, seperti sistem operasi, untuk berinteraksi dengan NIC suatu. Sebenarnya ada beberapa jenis driver antarmuka dijelaskan di bawah NDIS tetapi, pada dasarnya, pekerjaan utama NDIS adalah untuk mendapatkan beberapa interkoneksi sistem terbuka (OSI) model lapisan untuk bekerja sama dengan satu sama lain.
            Model OSI terdiri dari tujuh lapisan, beberapa di antaranya memiliki beberapa sub-lapisan. Lapisan pertama adalah lapisan fisik, yang berkaitan dengan spesifikasi fisik untuk NIC seperti universal serial bus (USB) dongle, kartu Ethernet, kartu adaptor nirkabel, dan sebagainya. Lapisan kedua dan ketiga dari model OSI adalah di mana semua keajaiban NDIS terjadi. Lapisan kedua adalah lapisan data link dan terdiri dari dua sub-lapisan, bagian atas disebut sebagai kontrol link logis (LLC) dan rendah bernama media akses kontrol (MAC). A device driver menangani MAC sub-layer, sedangkan pengemudi antarmuka menangani LLC sub-layer, menyediakan sebuah antarmuka antara itu dan lapisan ketiga model OSI, lapisan jaringan.

4)      ARP

Protokol Resolusi Alamat atau disingkat PRA adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address). PRA didefinisikan di dalam RFC 826 pada tahun 1982.
      Ketika sebuah aplikasi yang mendukung teknologi protokol jaringan TCP/IP mencoba untuk mengakses sebuah host TCP/IP dengan menggunakan alamat IP, maka alamat IP yang dimiliki oleh hostyang dituju harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam MAC Address agar frame-frame data dapat diteruskan ke tujuan dan diletakkan di atas media transmisi (kabel, radio, atau cahaya), setelah diproses terlebih dahulu oleh Network Interface Card (NIC). Hal ini dikarenakan NIC beroperasi dalam lapisan fisik dan lapisan data-link pada tujuh lapis model referensi OSI dan menggunakan alamat fisik daripada menggunakan alamat logis (seperti halnya alamat IP atau nama NetBIOS) untuk melakukan komunikasi data dalam jaringan.
Jika memang alamat yang dituju berada di luar jaringan lokal, maka ARP akan mencoba untuk mendapatkan MAC address dari antarmuka router lokal yang menghubungkan jaringan lokal ke luar jaringan (di mana komputer yang dituju berada).



Layer ke  2.  Internet layer :

Berfungsi untuk melakukan routing, dan pembuatan paket IP menggunakan teknik enkapsulasi. Layer ini akan memilih rute terbaik yang akan dilewati paket data dalam  jaringan, serta melakukan packet swicthing untuk mendukung tugas tsb.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwuKTgIe20AiDBw2DLizDg5M_knGvwyvs0S6ROKAizB7q8G1MHrEd7xyiy1FW2b3aqYkmaG8y2SlWU0g6WcjfaMT-ERr1q_PG5xADXmeADr7Ypq7oltVpSnXokD5S-PJOV1V3T-dmcJV0f/s400/internet.jpg





Keterangan :
1)      NAT
Penafsiran alamat jaringan (Bahasa Inggris:Network Address Translation) adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

2)      ICMP
      Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
      ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan.

3)      RIP
      Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritmaDistance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).

4)      OSPF
            OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link-state yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute.
5)      EIGRP
            EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu: distance vector dan link state.
6)      BGP
      Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing Internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP versi 4 masih digunakan hingga saat ini . BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di Internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.
7)      ARP

Protokol Resolusi Alamat atau disingkat PRA adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address). PRA didefinisikan di dalam RFC 826 pada tahun 1982.
      Ketika sebuah aplikasi yang mendukung teknologi protokol jaringan TCP/IP mencoba untuk mengakses sebuah host TCP/IP dengan menggunakan alamat IP, maka alamat IP yang dimiliki oleh hostyang dituju harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam MAC Address agar frame-frame data dapat diteruskan ke tujuan dan diletakkan di atas media transmisi (kabel, radio, atau cahaya), setelah diproses terlebih dahulu oleh Network Interface Card (NIC). Hal ini dikarenakan NIC beroperasi dalam lapisan fisik dan lapisan data-link pada tujuh lapis model referensi OSI dan menggunakan alamat fisik daripada menggunakan alamat logis (seperti halnya alamat IP atau nama NetBIOS) untuk melakukan komunikasi data dalam jaringan.
Jika memang alamat yang dituju berada di luar jaringan lokal, maka ARP akan mencoba untuk mendapatkan MAC address dari antarmuka router lokal yang menghubungkan jaringan lokal ke luar jaringan (di mana komputer yang dituju berada).

  
Layer ke 3. Host-to-Host layer/ Transport layer :


           
 berfungsi untuk membuat komunikasi antar host. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara membuat koneksi logikal. Pada layer ini juga terjadi penanganan masalah reabilitas, flow control, dan error correction. Pada layer ini terdapat 2 tipe pengiriman data yaitu TCP dan UDP.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3VIFKbA2oiPAGxtV6cNBFmwNbHMI8ZFzGHuSc60CN-FYP_fVlFXKr5KMhEGppLo3JT42V4uRIrZ_WTVAADYE8cUQmEwzo98YwtX-yqLnpYaht5HNUwnAKQYCHn0oRYDdf0Qr8ee5NLJvz/s400/transport.jpg
   

Keterangan :
1)      UDP
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IPyang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.

2)      TCP
Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP dispesifikasikan dalam RFC 793 




Layer ke 4. Application Layer :
 Layer ini berfungsi untuk menyediakan akses aplikasi terhadapa jaringan TCP/IP. Layer ini menangani high-level protokol, representasi datra, proses encoding,  dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar-aplikasi jaringan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij-WMNMLXZGv9YPHVxeTWKlMKUs7p4FipliBOu90ABUAkLglgzAYUwOIwth4pbxFa14k4j1EXk-5r24PQB8KqyNNEFk-kfkpyXCKYe4SOCQp1rEmYdC0us-8O4Lyb9i-thyphenhyphenWwLWgA9U9Wy/s400/aplication.jpg

.






1)      DNS
Sistem Penamaan Domain ; SNR, atau dalam bahasa Inggris: Domain Name System(DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentukbasis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNSadalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi alamat internet.
            DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
2)      BOOTP
BOOTP adalah sebuah protocol yang dapat membuat sebuah mesin tanpa disk/diskless dapat mengetahui IP addressnya sendiri, addres dari host server, dan nama file untuk diisikan pada memori dan dieksesusi. operasi bootstrap bias dibilang memiliki 2 fase yaitu fase ‘penentuan alamat dan seleksi bootfile’ dan fase transfer file. File transfer secara garis besar menggunakan protocol TFTP, karena protocol ini ingin kedua fase tersebut ada pada PROmM pada client. Namun BOOTP juga dapat bekerja dengan protocol lain seperti SFTP atau FTP.

3)      DHCP
Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).

4)      SMTP
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) adalah suatu protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan e-mail antar server, yang bisa dianalogikan sebagai kantor pos. Ketika kita mengirim sebuah e-mail, komputer kita akan mengarahkan e-mail tersebut ke sebuah SMTP server, untuk diteruskan ke mail-server tujuan.
Mail-server tujuan ini bisa dianalogikan sebagai kotak pos di pagar depan rumah kita, atau kotak PO BOX di kantor pos. Email-email yang terkirim akan "nongkrong" di tempat tersebut hingga si pemiliknya mengambilnya. Urusan pengambilan e-mail tersebut tergantung kapan di penerima memeriksa account e-mailnya.

5)      POP
POP3 (Post Office Protocol version 3) adalah protokol yang digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server email.
Protokol ini erat hubungannya dengan protokol SMTP dimana protokol SMTP berguna untuk mengirim surat elektronik dari komputer pengirim ke server.
Protokol POP3 dibuat karena desain dari sistem surat elektronik yang mengharuskan adanya server surat elektronik yang menampung surat eletronik untuk sementara sampai surat elektronik tersebut diambil oleh penerima yang berhak. Kehadiran server surat elektronik ini disebabkan kenyataan hanya sebagian kecil dari komputer penerima surat elektronik yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan internet. Protokol ini dispesifikasikan pada RFC 1939.

6)      IMAP
IMAP (Internet Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada.
Kemampuan ini jauh lebih baik daripada POP3 (Post Office Protocol versi 3) yang hanya memperbolehkan kita mengambil/download semua pesan yang ada tanpa kecuali.

7)            FTP
Protokol pengiriman berkas (Bahasa inggris: File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pengiriman berkas (file)komputer antar mesin-mesin dalam sebuah Antarjaringan.
FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP.
FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum pengiriman data dimulai. FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses, men-download, dan meng-uploadberkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap beberapa direktori, sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori, dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login, yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.

8)            TFPT

Trivial File Transfer Protocol (disingkat menjadi TFTP) adalah sebuah protokol perpindahanberkas yang sangat sederhana yang didefinisikan pada tahun 1980. TFTP memiliki fungsionalitas dasar dari protokol File Transfer Protocol (FTP). Karena protokol ini sangatlah sederhana, maka implementasi protokol ini dalam komputer yang memiliki memori yang kecil sangatlah mudah. Hal ini memang pertimbangan yang sangat penting pada saat itu. Akhirnya, TFTP pun digunakan untuk melakukan booting komputer seperti halnya router jaringan komputer yang tidak memiliki perangkatpenyimpanan data. Protokol ini kini masih digunakan untuk mentransfer berkas-berkas kecil antar host di dalam sebuah jaringan, seperti halnya ketika terminal jarak jauh X Window System atau thin clientlainnya melakukan proses booting dari sebuah host jaringan atau server.
TFTP dibuat berdasarkan protokol yang sebelumnya disebut dengan Easy File Transfer Protocol(EFTP), yang merupakan bagian dari kumpulan protokol PARC Universal Packet (PUP). Pada awal-awal pengembangan protokol TCP/IP, TFTP merupakan protokol pertama kali yang diimplementasikan dalam sebuah jenis host jaringan, karena memang sangat sederhana. Versi asli TFTP, sebelum direvisi olehRFC 1350, menampilkan sebuah kelemahan protokol, yang diberinama Sorcerer's Apprentice Syndrome, saat pertama kali diketemukan.
TFTP pertama kali muncul sebagai bagian dari sistem operasi 4.3 BSD. Protokol ini juga masih dimasukkan ke dalam Mac OS X, paling tidak hingga versi 10.5. Akhir-akhir ini, TFTP sering digunakan oleh worm komputer, seperti W32.Blaster, sebagai metode untuk menyebarkan dirinya dan menginfeksihost jaringan lainnya.

9)      HTTP
            Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada tahun 1990 oleh fisikawanInggris, Tim Berners-Lee.
HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara klien dan server. Sebuah klien HTTP (sepertiweb browser atau robot dan lain sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan ke port tertentu di sebuah server Webhosting tertentu (biasanya port 80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di antara user agent dan juga origin server, bisa saja ada penghubung, seperti halnya proxygateway, dan juga tunnel.
            HTTP tidaklah terbatas untuk penggunaan dengan TCP/IP, meskipun HTTP merupakan salah satu protokol aplikasi TCP/IP paling populer melalui Internet. Memang HTTP dapat diimplementasikan di atas protokol yang lain di atas Internet atau di atas jaringan lainnya. seperti disebutkan dalam "implemented on top of any other protocol on the Internet, or on other networks.", tapi HTTP membutuhkan sebuah protokol lapisan transport yang dapat diandalkan. Protokol lainnya yang menyediakan layanan dan jaminan seperti itu juga dapat digunakan. Sumber daya yang hendak diakses dengan menggunakan HTTP diidentifikasi dengan menggunakan Uniform Resource Identifier (URI), atau lebih khusus melalui Uniform Resource Locator (URL), menggunakan skema URI http: atau https:.


Rabu, 12 Desember 2012




Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname lab_A
lab_A(config)#interface fastEthernet 0/0
lab_A(config-if)#ip address 192.5.5.1  255.255.255.0
lab_A(config-if)#no shutdown
lab_A(config-if)#exit
lab_A(config)#interface fastEthernet 1/0
lab_A(config-if)#ip address 205.7.5.1  255.255.255.0
lab_A(config-if)#no shutdown
lab_A(config-if)#exit
lab_A(config)#interface serial 2/0
lab_A(config-if)#ip address 201.100.11.1  255.255.255.0
lab_A(config-if)#clock rate 64000
lab_A(config-if)#no shutdown
lab_A(config-if)#exit
lab_A(config)#exit
lab_A#wr mem
lab_A#conf t
lab_A(config)#router rip
lab_A(config-router)#version 2
lab_A(config-router)#network 192.5.5.0
lab_A(config-router)#network 205.7.5.0              
lab_A(config-router)#network 201.100.11.0
lab_A(config-router)#exit
lab_A(config)#exit
lab_A#wr mem
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname lab_B
lab_B(config)#interface fastEthernet 0/0
lab_B(config-if)#ip address 219.17.100.1  255.255.255.0
lab_B(config-if)#no shutdown
lab_B(config-if)#exit
lab_B(config)#interface serial 3/0
lab_B(config-if)#ip address 199.6.13.1  255.255.255.0
lab_B(config-if)#no shutdown
lab_B(config-if)#exit
lab_B(config)#interface serial 2/0
lab_B(config-if)#ip address 201.100.11.2  255.255.255.0
lab_B(config-if)#clock rate 64000
lab_B(config-if)#no shutdown
lab_B(config-if)#exit
lab_B(config)#exit
lab_B#configure terminal
lab_B(config)#interface serial 3/0
lab_B(config-if)#ip address 199.6.13.1  255.255.255.0
lab_B(config-if)#clock rate 64000
lab_B(config-if)#no shutdown
lab_B(config-if)#exit
lab_B(config)#interface serial 2/0
lab_B(config-if)#ip address 201.100.11.2  255.255.255.0
lab_B(config-if)#clock rate 64000
lab_B(config-if)#no shutdown
lab_B(config-if)#exit
lab_B(config)#exit
lab_B#wr mem
lab_B>en
lab_B(config)#router rip
lab_B(config-router)#version 2
lab_B(config-router)#network 219.17.100.0
lab_B(config-router)#network 199.6.13.0
lab_B(config-router)#network 201.100.11.0
lab_B(config-router)#exit
lab_B(config)#exit
lab_B#wr mem
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname lab_C
lab_C(config)#interface fastEthernet 0/0
lab_C(config-if)#ip address 223.8.151.1 255.255.255.0
lab_C(config-if)#no shutdown
lab_C(config-if)#exit
lab_C(config)#interface serial 2/0
lab_C(config-if)#ip address 204.204.7.1 255.255.255.0
lab_C(config-if)#clock rate 64000
lab_C(config-if)#no shutdown
lab_C(config-if)#exit
lab_C(config)#interface serial 3/0
lab_C(config-if)#ip address 199.6.13.2 255.255.255.0
lab_C(config-if)#clock rate 64000
lab_C(config-if)#no shutdown
lab_C(config-if)#exit
lab_C(config)#exit
lab_C#wr mem
lab_C#conf t
lab_C(config)#router rip
lab_C(config-router)#version 2
lab_C(config-router)#network 223.8.151.0
lab_C(config-router)#network 204.204.7.0
lab_C(config-router)#network 199.6.13.0
lab_C(config-router)#exit
lab_C(config)#exit
lab_C#wr mem
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname lab_D
Lab_D(config)#interface fastEthernet 0/0
Lab_D(config-if)#ip address 210.93.105.1 255.255.255.0
Lab_D(config-if)#no shutdown
Lab_D(config-if)#exit
Lab_D(config)#interface serial 2/0
Lab_D(config-if)#ip address 204.204.7.2 255.255.255.0
Lab_D(config-if)#clock rate 64000
Lab_D(config-if)#no shutdown
Lab_D(config-if)#exit
Lab_D(config)#exit
Lab_D#wr mem
Lab_D#configure terminal
lab_D(config)#exit
lab_D#wr mem
lab_D#conf t
lab_D(config)#router rip
lab_D(config-router)#version 2
lab_D(config-router)#network 210.93.105.0
lab_D(config-router)#network 204.204.7.0
lab_D(config-router)#exit
lab_D(config)#exit
lab_D#wr mem

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 210.93.105.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#hostname lab_E
lab_E(config)#exit
lab_E#wr mem
lab_E>en
lab_E#conf t
lab_E(config)#router rip
lab_E(config-router)#version 2
lab_E(config-router)#network 210.93.105.0
lab_E(config-router)#exit
lab_E(config)#exit
lab_E#wr mem

Selasa, 02 Oktober 2012

Cara melakukan Trace


Selasa, 25 September 2012

cara melakukan trace

Tracert adalah salah satu commant line yang berfungsi untuk mengetahui kecepatan jaringan computer untuk membuka suatu website atau alamat link tertentu, selain itu tracert juga sering dikatakan sebagai perintah yang dapat menunjukkan jalan (route) yang mengambil paket informasi dari computer kesalah satu  yang telah di tentukan pada tracert juga terdapat beberapa info yang dapat memberitahu kita berapa banyak “hops” atau loncatan maksimal dan kecepatan akses tiap router dengan pembagian 3 paket kecepatan.



Melakukan Trace ke salah satu situs www.twitter.com  melalui cmd :


Microsoft Windows [Version 6.1.7600]
Copyright (c) 2009 Microsoft Corporation.  All rights reserved.

C:\Users\user>tracert www.twitter.com

Tracing route to twitter.com [199.59.148.10]
over a maximum of 30 hops:

  1    87 ms    80 ms    79 ms  10.20.30.93
  2     *       62 ms     *     10.20.161.14
  3    55 ms    39 ms    46 ms  10.20.161.39
  4     *       73 ms    79 ms  202.70.56.49
  5    70 ms    74 ms    71 ms  202.70.56.17
  6     *        *        *     Request timed out.
  7     *        *      108 ms  supernet-08.1-1-19.edge2-eqx-sin.moratelindo.co.id [202.43.176.114]
  8   109 ms   132 ms   113 ms  203.208.131.101
  9   119 ms   119 ms   131 ms  203.208.166.161
 10   299 ms   297 ms   294 ms  203.208.171.186
 11   300 ms   307 ms   403 ms  203.208.171.113
 12   294 ms   291 ms   287 ms  paix2.cr2.pao1.twttr.com [198.32.176.124]
 13   370 ms   292 ms   319 ms  xe-11-0-0.smf1-er2.twttr.com [199.16.159.55]
 14   321 ms   447 ms   313 ms  r-199-59-148-10.twttr.com [199.59.148.10]

Trace complete.

IANA dan IDNIC


IANA (Internet Assigned Numbers Authority)


Merupakan sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter IP ( ruang IP dan (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).
IANA memberikan tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:



  • American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara).
  • RĂ©eseaux IP EuropĂ©ens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).
  • Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.
IANA akan digantikan oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), karena meningkatnya penggunaan Internet.
IANA
IANA adalah yang mengelola seluruh IP adrress di seluruh dunia, Seperti Autonomous System Number yang digunakan untuk lalu lintas routing internet.

Sekarang ini ada 2 type IP adrress yang digunakan sekarang ini yaitu :

  • IP versi 4 (IPv4)
  • Dan IP Versi 6 (IPv6).
IPv4 Pada awalnya Tersebar pada 1 januari 1983 dan tetap menjadi versi yang paling digunakan. Alamat IPv4 terdiri dari 32-bit angka dan 32-bit tadi di pecah menjadi 4 oktet
yang dipisahkan oleh . (titik/dot decimals) notasi sebagai contoh (192.168.2.23).

Sedang IPv6 disebarkan mulai tahun 1999. Alamat IPv6 Ini terdiri dari 128-bit angka dan secara konvensional menggunakan barisan angka hexadesimal sebagai contoh (2001:0db8:582:ae33:29)


Keduanya alamat IPv4 dan IPv6 pada umumnya menerapkan metode hirarki . Pengguna menugaskan alamat IP Oleh Internet Service Providers (ISPs). ISPs memperoleh pembagian dari Local Internet Regstry (LIR) atau National Internet Registry(NIR)

dan bisa juga dari mengambil sendiri dari Regional Internet Registry (RIR) Mereka:

  • AfriNIC Wilayah Afrika
  • APNIC Wilayah Asia-Pasific
  • ARIN Wilayah Amerika Utara
  • LACNIC Amerika Latin dan Beberapa Kepulauan Caribbean
  • RIPE NCC Eropa, Timur Tengah , dan asia tengah

IDNIC(Indonesia Network Information Center)
   Menurut sumber di situs resmi IDNIC(www.idnic.net) , IDNIC memiliki latar belakang dengan pertumbuhan jaringan Internet yang cukup pesat, kebutuhan untuk mengorganisir informasi jaringan secara baik dan berkesinambungan sangan diperlukan. Tanpa adanya basis informasi jaringan yang dikelola dengan baik, pertumbuhan Internet di Indonesia akan terhambat, bahkan dapat menimbulkan kekacauan yang mengganggu stabilitas jaringan Internet secara keseluruhan. Pengelolaan informasi nasional adalah tanggung jawab yang harus kita pikul demi nama baik bangsa Indonesia.       
      Di negara-negara lain, pusat informasi jaringan yang lebih di kenal sebagai “Country NIC” telah banyak dikembangkan. Karena latar belakang pertumbuhan Internet yang cukup beragam disetiap negara, pusat informasi jaringan di suatu negara bisa saja dikelola oleh swasta, akademi atau pemerintah. Di kawasan Asia telah dikenal adanya JP-NIC (Jepang) yang didukung oleh PJI PJI di Jepang, TW-NIC (Taiwan) yang dikelola oleh Pusat Komputer Kementrian Pendidikan Taiwan, KR-NIC (Korea) yang disponsoro oleh National Computerization Agency, dan SG-NIC (Singapura) yang dikelola oleh National Computer Board milik Pemerintah Singapura.
      Peranan dan lingkup kerja dari country NIC juga bisa berbeda di setiap negara. Ada yang terfokus pada pembagian alamat IP, pendaftaran dan pengelolaan domain, ataupun informasi-informasi lain yang relevan. Untuk Indonesia, fungsi pendaftaran dan pengelolaan domain TLD-ID Country (Top Level Domain yang menandakan negara Indonesia) sudah dipelopori oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (PUSILKOM UI).
Tujuan
Indonesia Network Information Center (ID-NIC) adalah inisiatif yang didukung sepenuhnya oleh APJII dengan tujuan tersedianya pengelolaan informasi jaringan nasional yang mandiri dan berkelanjutan.
Alokasi Alamat IP
Pada saat ini pengalokasian alamat IP untuk PJI di Indonesia masih dilakukan oleh APNIC, suatu organisasi yang ditunjuk oleh IANA untuk melakukan pembagian IP address di kawasan Asia. Organisasi serupa yang menangani kawasan Amerika adalah ARIN, sedangkan di Eropa adalah RIPE-NCC.
APJII akan mendapatkan delegasi dari APNIC untuk membagikan IP address di Indonesia. PJI di Indonesia akan memperoleh manfaat karena tidak perlu lagi menjadi anggota langsung APNIC (biaya keanggotaan berkisar 2,500 – 10,000 USD pertahun) untuk mendapatkan alokasi IP address. Hal ini dapat juga dilihat sebagai upaya penghematan devisa.
Perusahaan yang membutuhkan alamat IP yang independen terhadap PJI juga dapat dilayani oleh APJII, dengan biaya alokasi yang akan ditetapkan kemudian.
Pendaftaran Domain
Pada saat ini pendaftaran domain TLD-ID sudah dikelola APJII bersama PUSILKOM UI. Sesuai dengan amanat Munas APJII, fungsi ini akan diintegrasikan dalam ID-NIC.
ID-NIC akan berperan dalam menentukan kebijakan domain di Indonesia, didukung oleh para pakar, publik, pemerintah dan badan-badan swasta, terutama dalam lingkup country top level domain “.id” (yang menandakan kode negara Indonesia).

Registrasi dan pengelolaan Domain akan dilaksanakan oleh badan pengelola yang ditunjuk secara transparan. Badan pengelola akan bekerja secara swa-dana, dengan sumber pemasukan dari proses registrasi dan pemeliharaan domain. Dana yang diterima akan digunakan untuk menutup biaya operasional, sedangkan sisanya untuk membiayai riset dan pengembangan agar pelayanan pengelolaan domain kepada masyarakat dapat ditingkatkan terus.
ID_NIC akan berpartisipasi aktif dalam penentuan kebijakan pengelolaan domain Internasional.
Saat ini APJII sebagai penandatangan gTLD MoU di International telecommunication Union (ITU), lembaga di bawah naungan PBB.

Direktori Internet Indonesia
Direktori Internet Indonesia adalah fasilitas untuk mencarai informasi mengenai jaringan-jaringan di Indonesia, nama-namapersonalia yang bertanggungjawab atas pengelolaan jaringan tersebut, serta informasi yang dapat membantu berbagai pihak mengetahui lebih lanjut mengenai jaringan Internet di Indonesia. Dalam terminology popular, basis data ini lebih dikenal sebagai ‘whois database’.
APJII, melalui program ID-NIC akan membuat ‘whois database’ sebagai langkah awal inventarisasi informasi jaringan internet di Indonesia.
Pengembangan
Pusat informasi yang akan dikembangkan dalam program ID-NIC akan terus dikembangkan sehingga mencakup fasilitas-fasilitas yang lebih luas, misalnya search engine, direktori industri, pusat pertukaran informasi, dan layanan lain yang bermanfaat bagi seluruh PJI dan pengguna Internet di Indonesia.
Program-program lanjutan akan dikomunikasikan ke masyarakat untuk mendapatkan umpan balik, sehingga prioritas dapat diberikan pada hal-hal yang mempunyai dampak terbesar bagi publik.