Rabu, 12 Desember 2012




Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname lab_A
lab_A(config)#interface fastEthernet 0/0
lab_A(config-if)#ip address 192.5.5.1  255.255.255.0
lab_A(config-if)#no shutdown
lab_A(config-if)#exit
lab_A(config)#interface fastEthernet 1/0
lab_A(config-if)#ip address 205.7.5.1  255.255.255.0
lab_A(config-if)#no shutdown
lab_A(config-if)#exit
lab_A(config)#interface serial 2/0
lab_A(config-if)#ip address 201.100.11.1  255.255.255.0
lab_A(config-if)#clock rate 64000
lab_A(config-if)#no shutdown
lab_A(config-if)#exit
lab_A(config)#exit
lab_A#wr mem
lab_A#conf t
lab_A(config)#router rip
lab_A(config-router)#version 2
lab_A(config-router)#network 192.5.5.0
lab_A(config-router)#network 205.7.5.0              
lab_A(config-router)#network 201.100.11.0
lab_A(config-router)#exit
lab_A(config)#exit
lab_A#wr mem
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname lab_B
lab_B(config)#interface fastEthernet 0/0
lab_B(config-if)#ip address 219.17.100.1  255.255.255.0
lab_B(config-if)#no shutdown
lab_B(config-if)#exit
lab_B(config)#interface serial 3/0
lab_B(config-if)#ip address 199.6.13.1  255.255.255.0
lab_B(config-if)#no shutdown
lab_B(config-if)#exit
lab_B(config)#interface serial 2/0
lab_B(config-if)#ip address 201.100.11.2  255.255.255.0
lab_B(config-if)#clock rate 64000
lab_B(config-if)#no shutdown
lab_B(config-if)#exit
lab_B(config)#exit
lab_B#configure terminal
lab_B(config)#interface serial 3/0
lab_B(config-if)#ip address 199.6.13.1  255.255.255.0
lab_B(config-if)#clock rate 64000
lab_B(config-if)#no shutdown
lab_B(config-if)#exit
lab_B(config)#interface serial 2/0
lab_B(config-if)#ip address 201.100.11.2  255.255.255.0
lab_B(config-if)#clock rate 64000
lab_B(config-if)#no shutdown
lab_B(config-if)#exit
lab_B(config)#exit
lab_B#wr mem
lab_B>en
lab_B(config)#router rip
lab_B(config-router)#version 2
lab_B(config-router)#network 219.17.100.0
lab_B(config-router)#network 199.6.13.0
lab_B(config-router)#network 201.100.11.0
lab_B(config-router)#exit
lab_B(config)#exit
lab_B#wr mem
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname lab_C
lab_C(config)#interface fastEthernet 0/0
lab_C(config-if)#ip address 223.8.151.1 255.255.255.0
lab_C(config-if)#no shutdown
lab_C(config-if)#exit
lab_C(config)#interface serial 2/0
lab_C(config-if)#ip address 204.204.7.1 255.255.255.0
lab_C(config-if)#clock rate 64000
lab_C(config-if)#no shutdown
lab_C(config-if)#exit
lab_C(config)#interface serial 3/0
lab_C(config-if)#ip address 199.6.13.2 255.255.255.0
lab_C(config-if)#clock rate 64000
lab_C(config-if)#no shutdown
lab_C(config-if)#exit
lab_C(config)#exit
lab_C#wr mem
lab_C#conf t
lab_C(config)#router rip
lab_C(config-router)#version 2
lab_C(config-router)#network 223.8.151.0
lab_C(config-router)#network 204.204.7.0
lab_C(config-router)#network 199.6.13.0
lab_C(config-router)#exit
lab_C(config)#exit
lab_C#wr mem
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname lab_D
Lab_D(config)#interface fastEthernet 0/0
Lab_D(config-if)#ip address 210.93.105.1 255.255.255.0
Lab_D(config-if)#no shutdown
Lab_D(config-if)#exit
Lab_D(config)#interface serial 2/0
Lab_D(config-if)#ip address 204.204.7.2 255.255.255.0
Lab_D(config-if)#clock rate 64000
Lab_D(config-if)#no shutdown
Lab_D(config-if)#exit
Lab_D(config)#exit
Lab_D#wr mem
Lab_D#configure terminal
lab_D(config)#exit
lab_D#wr mem
lab_D#conf t
lab_D(config)#router rip
lab_D(config-router)#version 2
lab_D(config-router)#network 210.93.105.0
lab_D(config-router)#network 204.204.7.0
lab_D(config-router)#exit
lab_D(config)#exit
lab_D#wr mem

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 210.93.105.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#hostname lab_E
lab_E(config)#exit
lab_E#wr mem
lab_E>en
lab_E#conf t
lab_E(config)#router rip
lab_E(config-router)#version 2
lab_E(config-router)#network 210.93.105.0
lab_E(config-router)#exit
lab_E(config)#exit
lab_E#wr mem

Selasa, 02 Oktober 2012

Cara melakukan Trace


Selasa, 25 September 2012

cara melakukan trace

Tracert adalah salah satu commant line yang berfungsi untuk mengetahui kecepatan jaringan computer untuk membuka suatu website atau alamat link tertentu, selain itu tracert juga sering dikatakan sebagai perintah yang dapat menunjukkan jalan (route) yang mengambil paket informasi dari computer kesalah satu  yang telah di tentukan pada tracert juga terdapat beberapa info yang dapat memberitahu kita berapa banyak “hops” atau loncatan maksimal dan kecepatan akses tiap router dengan pembagian 3 paket kecepatan.



Melakukan Trace ke salah satu situs www.twitter.com  melalui cmd :


Microsoft Windows [Version 6.1.7600]
Copyright (c) 2009 Microsoft Corporation.  All rights reserved.

C:\Users\user>tracert www.twitter.com

Tracing route to twitter.com [199.59.148.10]
over a maximum of 30 hops:

  1    87 ms    80 ms    79 ms  10.20.30.93
  2     *       62 ms     *     10.20.161.14
  3    55 ms    39 ms    46 ms  10.20.161.39
  4     *       73 ms    79 ms  202.70.56.49
  5    70 ms    74 ms    71 ms  202.70.56.17
  6     *        *        *     Request timed out.
  7     *        *      108 ms  supernet-08.1-1-19.edge2-eqx-sin.moratelindo.co.id [202.43.176.114]
  8   109 ms   132 ms   113 ms  203.208.131.101
  9   119 ms   119 ms   131 ms  203.208.166.161
 10   299 ms   297 ms   294 ms  203.208.171.186
 11   300 ms   307 ms   403 ms  203.208.171.113
 12   294 ms   291 ms   287 ms  paix2.cr2.pao1.twttr.com [198.32.176.124]
 13   370 ms   292 ms   319 ms  xe-11-0-0.smf1-er2.twttr.com [199.16.159.55]
 14   321 ms   447 ms   313 ms  r-199-59-148-10.twttr.com [199.59.148.10]

Trace complete.

IANA dan IDNIC


IANA (Internet Assigned Numbers Authority)


Merupakan sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter IP ( ruang IP dan (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).
IANA memberikan tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:



  • American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara).
  • Réeseaux IP Européens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).
  • Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.
IANA akan digantikan oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), karena meningkatnya penggunaan Internet.
IANA
IANA adalah yang mengelola seluruh IP adrress di seluruh dunia, Seperti Autonomous System Number yang digunakan untuk lalu lintas routing internet.

Sekarang ini ada 2 type IP adrress yang digunakan sekarang ini yaitu :

  • IP versi 4 (IPv4)
  • Dan IP Versi 6 (IPv6).
IPv4 Pada awalnya Tersebar pada 1 januari 1983 dan tetap menjadi versi yang paling digunakan. Alamat IPv4 terdiri dari 32-bit angka dan 32-bit tadi di pecah menjadi 4 oktet
yang dipisahkan oleh . (titik/dot decimals) notasi sebagai contoh (192.168.2.23).

Sedang IPv6 disebarkan mulai tahun 1999. Alamat IPv6 Ini terdiri dari 128-bit angka dan secara konvensional menggunakan barisan angka hexadesimal sebagai contoh (2001:0db8:582:ae33:29)


Keduanya alamat IPv4 dan IPv6 pada umumnya menerapkan metode hirarki . Pengguna menugaskan alamat IP Oleh Internet Service Providers (ISPs). ISPs memperoleh pembagian dari Local Internet Regstry (LIR) atau National Internet Registry(NIR)

dan bisa juga dari mengambil sendiri dari Regional Internet Registry (RIR) Mereka:

  • AfriNIC Wilayah Afrika
  • APNIC Wilayah Asia-Pasific
  • ARIN Wilayah Amerika Utara
  • LACNIC Amerika Latin dan Beberapa Kepulauan Caribbean
  • RIPE NCC Eropa, Timur Tengah , dan asia tengah

IDNIC(Indonesia Network Information Center)
   Menurut sumber di situs resmi IDNIC(www.idnic.net) , IDNIC memiliki latar belakang dengan pertumbuhan jaringan Internet yang cukup pesat, kebutuhan untuk mengorganisir informasi jaringan secara baik dan berkesinambungan sangan diperlukan. Tanpa adanya basis informasi jaringan yang dikelola dengan baik, pertumbuhan Internet di Indonesia akan terhambat, bahkan dapat menimbulkan kekacauan yang mengganggu stabilitas jaringan Internet secara keseluruhan. Pengelolaan informasi nasional adalah tanggung jawab yang harus kita pikul demi nama baik bangsa Indonesia.       
      Di negara-negara lain, pusat informasi jaringan yang lebih di kenal sebagai “Country NIC” telah banyak dikembangkan. Karena latar belakang pertumbuhan Internet yang cukup beragam disetiap negara, pusat informasi jaringan di suatu negara bisa saja dikelola oleh swasta, akademi atau pemerintah. Di kawasan Asia telah dikenal adanya JP-NIC (Jepang) yang didukung oleh PJI PJI di Jepang, TW-NIC (Taiwan) yang dikelola oleh Pusat Komputer Kementrian Pendidikan Taiwan, KR-NIC (Korea) yang disponsoro oleh National Computerization Agency, dan SG-NIC (Singapura) yang dikelola oleh National Computer Board milik Pemerintah Singapura.
      Peranan dan lingkup kerja dari country NIC juga bisa berbeda di setiap negara. Ada yang terfokus pada pembagian alamat IP, pendaftaran dan pengelolaan domain, ataupun informasi-informasi lain yang relevan. Untuk Indonesia, fungsi pendaftaran dan pengelolaan domain TLD-ID Country (Top Level Domain yang menandakan negara Indonesia) sudah dipelopori oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (PUSILKOM UI).
Tujuan
Indonesia Network Information Center (ID-NIC) adalah inisiatif yang didukung sepenuhnya oleh APJII dengan tujuan tersedianya pengelolaan informasi jaringan nasional yang mandiri dan berkelanjutan.
Alokasi Alamat IP
Pada saat ini pengalokasian alamat IP untuk PJI di Indonesia masih dilakukan oleh APNIC, suatu organisasi yang ditunjuk oleh IANA untuk melakukan pembagian IP address di kawasan Asia. Organisasi serupa yang menangani kawasan Amerika adalah ARIN, sedangkan di Eropa adalah RIPE-NCC.
APJII akan mendapatkan delegasi dari APNIC untuk membagikan IP address di Indonesia. PJI di Indonesia akan memperoleh manfaat karena tidak perlu lagi menjadi anggota langsung APNIC (biaya keanggotaan berkisar 2,500 – 10,000 USD pertahun) untuk mendapatkan alokasi IP address. Hal ini dapat juga dilihat sebagai upaya penghematan devisa.
Perusahaan yang membutuhkan alamat IP yang independen terhadap PJI juga dapat dilayani oleh APJII, dengan biaya alokasi yang akan ditetapkan kemudian.
Pendaftaran Domain
Pada saat ini pendaftaran domain TLD-ID sudah dikelola APJII bersama PUSILKOM UI. Sesuai dengan amanat Munas APJII, fungsi ini akan diintegrasikan dalam ID-NIC.
ID-NIC akan berperan dalam menentukan kebijakan domain di Indonesia, didukung oleh para pakar, publik, pemerintah dan badan-badan swasta, terutama dalam lingkup country top level domain “.id” (yang menandakan kode negara Indonesia).

Registrasi dan pengelolaan Domain akan dilaksanakan oleh badan pengelola yang ditunjuk secara transparan. Badan pengelola akan bekerja secara swa-dana, dengan sumber pemasukan dari proses registrasi dan pemeliharaan domain. Dana yang diterima akan digunakan untuk menutup biaya operasional, sedangkan sisanya untuk membiayai riset dan pengembangan agar pelayanan pengelolaan domain kepada masyarakat dapat ditingkatkan terus.
ID_NIC akan berpartisipasi aktif dalam penentuan kebijakan pengelolaan domain Internasional.
Saat ini APJII sebagai penandatangan gTLD MoU di International telecommunication Union (ITU), lembaga di bawah naungan PBB.

Direktori Internet Indonesia
Direktori Internet Indonesia adalah fasilitas untuk mencarai informasi mengenai jaringan-jaringan di Indonesia, nama-namapersonalia yang bertanggungjawab atas pengelolaan jaringan tersebut, serta informasi yang dapat membantu berbagai pihak mengetahui lebih lanjut mengenai jaringan Internet di Indonesia. Dalam terminology popular, basis data ini lebih dikenal sebagai ‘whois database’.
APJII, melalui program ID-NIC akan membuat ‘whois database’ sebagai langkah awal inventarisasi informasi jaringan internet di Indonesia.
Pengembangan
Pusat informasi yang akan dikembangkan dalam program ID-NIC akan terus dikembangkan sehingga mencakup fasilitas-fasilitas yang lebih luas, misalnya search engine, direktori industri, pusat pertukaran informasi, dan layanan lain yang bermanfaat bagi seluruh PJI dan pengguna Internet di Indonesia.
Program-program lanjutan akan dikomunikasikan ke masyarakat untuk mendapatkan umpan balik, sehingga prioritas dapat diberikan pada hal-hal yang mempunyai dampak terbesar bagi publik.

Perbedaan IP public dan IP private

Perbedaan Antara IP Public dan IP Private

Praktikum Linux Plug 9, Jum’at 26 Oktober 2007
Membahas Modul III, Konsep Jaringan dan TCP/IP
A. Pengetahuan Umum :
Network atau Jaringan dalam bidang komputasi dapat diasumsikan dengan saling terhubungnya dua komputer atau lebih dengan media transmisi/komunikasi dan menggunakan aturan standardisasi yang berlaku sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi.
Tujuan utama pembuatan suatu jaringan adalah agar suatu komputer dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Namun dengan semakin majunya teknologi maka semakin beragam pula jenis OS, aplikasi dan lain sebagainya yang dimiliki oleh suatu komputer, sehingga untuk melakukan komunikasi tersebut menjadi “sedikit” mustahil. Hal ini dapat diasumsikan dengan banyak orang dari berbagai negara, dengan bahasa yang berbeda-beda namun memiliki kepentingan yang sama, sehingga solusi terbaik yakni menyamakan bahasa atau lebih tepatnya membuat standardisasi bahasa untuk berkomunikasi. Dalam dunia Jaringan Komputer, standardisasi komunikasi itu berupa TCP/IP yang merupakan singkatan dari Transmision Control Protocol / Internet Protocol
B. Pembahasan Praktikum : IP Addressing
Bagian 1 : Pengenalan IPv4 dan IPv6 serta IP Private & Public
Ada 2 jenis IP Address yang ada sekarang, yakni ip address versi 4 (IPv4) yang sejak dulu menjadi standar baku pengalamatan dan versi 6 (IPv6) yang merupakan calon pengganti versi terdahulu. Dibuatnya versi penerus disebabkan karena alokasi pengalamatan yang disediakan IPv4 sudah hampir habis, apabila seluruh alamat yang disediakan oleh IPv4 telah terpakai, maka jaringan diseluruh dunia bisa terganggu. Untuk itu, selagi menunggu selesainya proses “pematangan” IPv6, dibuatlah pembagian IP Private & IP Public.
Perbedaan IP Private & Public :
- IP Private hanya bersifat lokal & tidak bisa digunakan untuk mengakses internet & penggunaannya bebas.
- IP Public bersifat worlwide, bisa digunakan untuk mengakses internet namun penggunaan atau konfigurasinya tidak bebas (ada yang mengatur).
Perbedaan IPv4 & IPv6 :
- IPv4 = 2 [pangkat] 5 = 32 bit, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing berisi 8 bit & hanya berisi bilangan biner.
- IPv6 = 2 [pangkat] 7 = 128 bit, dibagi menjadi X kelompok masing-masing berisi X bit & berisi bilangan hexadesimal.
Pertanyaan Praktikum 1
[tanya] Apa itu bit ?
[jawab] Binary Digit, terdiri dari 2 bilangan, yakni angka 0 dan 1.
Pengalamatan IPv4 yakni dengan membagi 32 bit menjadi 4 kelompok, sehingga tiap kelompok berisi 8 bit
nilai desimal IP minimal = 0 (0000 0000) & maksimal = 255 (1111 1111)
Jumlah IP maksimal adalah 256 host, dengan range IP = 0 – 255
note: kenapa hanya 0 – 255, karena perhitungan dimulai dari angka 0
Bagian 2 : Pembahasan IPv4
IP Address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A – E, namun yang hanya digunakan adalah kelas A, B & C karena kelas D & E digunakan untuk keperluan khusus.
Cara mudah membedakan kelas A, B & C :
1. Kelas A –> kelompok pertama dimulai dari 0000 0000 (0) –> range IP 0 – 127 dan memiliki host maksimum sebanyak 16.777.214
2. Kelas B –> kelompok pertama dimulai dari 1000 0000 (128) –> range IP 128 – 191 dan memiliki host maksimum sebanyak 65.534
3. Kelas C –> kelompok pertama dimulai dari 1100 0000 (192) –> range IP 192 – 223 dan memiliki host maksimum sebanyak 254
note: IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203
Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :
1. Kelas A –> IP 10.x.x.x
2. Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
3. Kelas C –> IP 192.168.x.x
IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau Local Host
Lembaga yang mengatur / menyediakan IP Public adalah IANA, singkatan dari Internet Authorized Numbering Association
Bagian 3 : Pembahasan Network ID & Host ID
Network ID atau NID menunjukkankan alamat dari jaringannya.
Host ID atau HID menunjukkan jumlah dari host yang ada.
Keduanya tidak dapat dipisahkan, jika diasumsikan dengan kehidupan sehari-hari, NID merupakan nama jalan & HID merupakan No Rumah.
Cara cepat mengetahui NID & HID suatu alamat IP :
1. Jika IP Kelas A –> Lihat nilai kelompok pertama
2. Jika IP Kelas B –> Lihat nilai kelompok pertama & kedua
3. Jika IP Kelas C –> Lihat nilai kelompok pertama, kedua & ketiga
note: HID merupakan “sisa” NID
contoh :
[soal 1]
IP Addr 10.11.200.17
[jawab]
- IP merupakan kelompok kelas A
- NID merupakan nilai kelompok alamat pertama, yaitu 10.0.0.0
- HID 11.200.17
[soal 2]
IP Addr 156.20.14.70
[jawab]
- IP merupakan kelompok kelas B
- NID merupakan nilai kelompok alamat pertama & kedua, yaitu 156.20.0.0
- HID 14.70
Pertanyaan Praktikum 2
[soal] IP 202.95.158.19 –> Kelas C dengan NID = 202.95.0.0 dan HID = 158.19
[tanya] apa soal tersebut benar?
[jawab 1] Benar, jika ada parameter Netmask = 255.255.0.0
[jawab 2] Salah, seharusnya NID = 202.95.158.0 dan HID = 19
Pertanyaan Praktikum 3
[tanya] berapa range HID IP Addr 192.168.1.0?
[jawab] range 192.168.1.1 sampai 192.168.1.255
Bagian 4 : Pembahasan Subnet Mask dan Broadcast
Range IP yakni dari 0 sampai 255 = 256 buah, tapi yang dapat digunakan sebagai host hanya 254 buah, ini karena IP terkecil digunakan sebagai alamat Network dan IP terbesar digunakan sebagai alamat Broadcast.
Broadcast dapat diasumsikan sebagai alamat universal yang digunakan dalam suatu lingkungan tertentu untuk dapat saling berkomunikasi
Sedangkan Subnet Mask atau dapat juga disebut dengan Net Mask digunakan untuk membuat suatu jaringan menajadi lebih tertata.
Secara default Netmask yang ada :
1. Kelas A –> 255.0.0.0
2. Kelas B –> 255.255.0.0
3. Kelas C –> 255.255.255.0
note: netmask dapat juga diartikan sebagai penanda jaringan
Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah host suatu jaringan, contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas C, memiliki Subnet Mask 255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP sebanyak 254 host yang artinya jaringan ini dapat menampung 254 komputer yang saling terhubung. Jika kita menginginkan jaringan yang hanya mampu menampung host secara terbatas, maka kita harus memodifikasi Subnet Mask IP tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai kelompok ke-4 Subnet Mask.
Berikut data Host Subnet Mask :
- 0000 0000 = 0 = 256-0 = 256 IP = 254 Host
- 1000 0000 = 128 = 256-128 = 128 IP = 126 Host
- 1100 0000 = 192 = 256-192 = 64 IP = 62 Host
- 1110 0000 = 224 = 256-224 = 32 IP = 30 Host
- 1111 0000 = 240 = 256-240 = 16 IP = 14 Host
- 1111 1000 = 248 = 256-248 = 8 IP = 6 Host
- 1111 1100 = 252 = 256-252 = 4 IP = 2 Host
- 1111 1110 = 254 = 256-254 = 2 IP = 0 Host
- 1111 1111 = 255 = 256-255 = 1 IP = -1 Host
Kelompok angka 254 & 255 tidak valid karena hanya memiliki 0 dan -1 host
Berdasarkan data diatas, maka Jika IP 192.168.1.0 hanya ingin berhubungan dengan 1 komputer saja, maka Subnet Mask yang harus digunakan yakni 255.255.255.252

Cisco Packet Tracer

02/10/2012


Rabu, 04 Juli 2012

JARKOM

jaringan komputer

SEJARAH JARINGAN KOMPUTER
    Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
    Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Gambar 1 Jaringan komputer model TSS
    Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

WIRELES LAN

LAN NIRKABEL(Wireless LAN)
Pengertian
LAN nirkabel (bahasa Inggris: Wireless LAN) adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
Kekurangan
Masalah kurangnya keamanan dari hubungan nirkabel telah menjadi topik perdebatan. Sistem keamanan yang digunakan oleh WLAN awalnya adalah WEP, tetapi protokol ini hanya menyediakan keamanan yang minimum dikarenakan kekurangannya yang serius. Pilihan lainnya adalah WPA, SSL, SSH, dan enkripsi piranti lunak lainnya.
Keamanan
Pada jaringan kabel, satu dapat sering, pada beberapa derajat, akses tutup ke jaringan secara fisik. Jarak geografi dari jaringan nirkabel akan secara signifikan lebih besar lebih sering daripada kantor atau rumah yang dilingkupi; tetangga atau pelanggar arbritrary mungkin akan dapat mencium seluruh lalu lintas dan and mendapat akses non-otoritas sumber jaringan internal sebagaimana internet, secara mungkin mengirim spam or melakukan kegiatan illegal menggunakan IP address pemilik, jika keamanan tidak dibuat secara serius.
Beberapa advocate akan melihat seluruh titik akses tersedia secara terbuka available untuk umum, dengan dasar bahwa semua orang akan mendapat manfaat dari mendapat ketika berlalu lintas online.
Mode dari operation
Peer-to-peer atau mode ad-hoc Mode ini adalah metode dari perangkat nirkabel untuk secara langsung mengkomunikasikan dengan satu dan lainnya. Operasi di mode ad-hoc memolehkan perangkat nirkabel dengan jarak satu sama lain untuk melihat dan berkomunikasi dalam bentuk peer-to-peer tanpa melibatkan titik akses pusat. mesh Ini secara tipikal digunakan oleh dua PC untuk menghubungkan diri, sehingga yang lain dapat berbagi koneksi Internet sebagai contoh, sebagaimana untuk jaringan nirkabel. Jika kamu mempunyai pengukur kekuatan untuk sinyal masuk dari seluruh perangkat ad-hoc pegukur akan tidak dapat membaca kekuatan tersebut secara akuratr, dan dapat misleading, karena kekuatan berregistrasi ke sinyal terkuat, seperti computer terdekat.
Titik Akses / Klient
Paling umum adalah titik akses melalui kabel ke internet, dan kemudian menghubungi klien nirkabel (tipikalnya laptops) memasuki Internet melalui titik akses. Hampir seluruh komputer dengan kartu nirkabel dan koneksi kabel ke internet dapat di-set up sebagai Titik Akses, tetapi sekarang ini satu dapat membeli kotak bersangkutan dengan murah. Kotak-kotak ini biasanya berbentuk seperti hub atau router dengan antena, jembatan jaringan nirkabel atau jaringan ethernet kabel. Administrasi dari titik akses (sepeti setting SSID, memasang enkrypsi, dll) biasanya digunakan melalui antarmuka web atau telnet.
Jaringan rumah tipikalnya mempunyai sebuah akses stand-alone tersambung kabel misalnya melalui koneksi ADSL, sementara hotspots dan jaringan profesional (misalnya menyediakan tutup nirkabel dalam gedung perkantoran) tipikalnya akan mempunyai titik akses banyak, ditempatkan di titik strategis.

ROUTER

ROUTER
Pengertian
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

            Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

           Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN

           Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.

           Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork  untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

           Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.  Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

ETHERNET

ETHERNET
Pengertian
Asal Ethernet bermula dari sebuah pengembangan WAN di University of Hawaii pada akhir tahun 1960 yang dikenal dengan nama "ALOHA". Universitas tersebut memiliki daerah geografis kampus yang luas dan berkeinginan untuk menghubungkan komputer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan komputer kampus.
Proses standardisasi teknologi Ethernet akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802. Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer. Karena kesederhanaan dan keandalannya, Ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan.
Jenis-jenis Ethernet
Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut:

Cara kerja

Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam frame sebelum ditransmisikan di atas kabel.
Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.

Frame Ethernet

Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:
Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.

Topologi

Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa topologi bus, topologi ring, topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa kabel koaksial (bisa berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel STP), atau kabel serat optik). Meskipun demikian, topologi star lebih disukai. Secara logis, semua jaringan Ethernet menggunakan topologi bus, sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan sinyal tersebut akan mengalir ke semua node lainnya yang terhubung ke bus.

KONSEP DASAR JARINGAN

KONSEP DASAR JARINGAN
1.      Pengertian Jaringan
jaringan komputer adalah gabungan dua atau lebih komputer yeng terhunbung satu dengan yang lainnya. perangat yang bisa dihubungkan tidak terbatas pada komputer saja, melainkan termasuk pada printer, scaner ataupun perangkat keras lainnya yang
dapat dihubungkan dalam satu jaringan, adapun alat yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer adalah kabel dan media yang tidak menggunakan kabel sebagai contoh gelombang radio dll. dengan menggunakan jaringan komputer banyak hal yang bisa kita lakukan contoh membagi data dengan cepat, berbagi koneksi internet, sharing printer dan masih banyak lainnya
2.      Macam – macam jaringan
Local Area Network (LAN)
Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antar node tidak lebih jauh dari sekitar 200 m.
Metropolitan Area Network (MAN)
Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar gedung dalam suatu daerah (wilayah seperti propinsi atau negara bagian). Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan beberapa kantor cabang sebuah bank didalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan lainnya.
Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optic, karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain
3.      Munculnya jaringan komputer
Ø  Dedicated network
Dedicated network adalah teknologi komunikasi yang di pakai di tahun 1990 ke bawah yang jaringanya masih di pisah yaitu jaringan untuk video,voice dan computer data comunications,contohnya telepon,televisi dan komputer masing-masing menggunakan teknologinya dan struktur jaringanya sendiri-sendiri.
Namun setelah era itu muncul teknologi baru yang lebih canggih dan lebih memudajkan bagi kita yaitu,
Ø  Converged network
Converged network adalah teknologi baru menciptakan jenis jaringan yang mampu menangani lebih dari satu jenis layanan. Berbeda dengan dedicated network bahwa converged networks mampu memberikan layanan voice, video dan data services melalui kanal komunikasi atau struktur jaringan yang sama.
Contohnya :
Orang – orang sekarang dapat melihat secara langsung menyaksikan video broadcasts melalui komputer mereka, melakukan panggilan telepon melalui Internet, atau browsing di Internet menggunakan televisi.
Ø  Converged information network
Converged Network mampu melewatkan voice, video dan data digital melalui satu infrastuktur jaringan.
4.      Jenis network yang ada di kehidupan
Ø  Small Home Networks
Hubungan beberap komputer dengan komputer yang lainya dan dengan internet, tapi dalam 1 ruangan yang tidak cukup besar.
Contohnya : Jaringan komputer yang ada di rumah.
Ø  SOHO ( Small Office Home Office )
Memungkinkan komputer yang ada di rumah-kantor atau remote office untuk dapat terkoneksi dengan jaringan perusahaan untuk mengakses sumber daya terpusat yang dibagi pakai (shared).
Contohnya : jaringan komputer yang ada di perkantoran yang menggunakan sedikit komputer / perkantoran cabang.
Ø  Medium to Large Networks
Jaringan ukuran menengah hingga besar seperti di perusahaan, sekolah atau kampus dapat berada di banyak ruangan, menghubungkan ratusan hingga ribuan komputer.
Ø  World Wide Networks ( Internet )
Internet adalah jaringannya jaringan (network of networks) yang menghubungkan ratusan juta komputer di seluruh dunia.
Ø  IPN ( Inter Planet Networks )
Jaringan yang menghubungkan komputer antar planet dengan internet,
Contohnya : para astronot yang mengirimkan foto di planet mars ke bumi dengan internet
5.      Komponen – komponen dasar jaringan
Ø  Komponen yang menyusun sistem jaringan :
v  Personal Computer ( PC )
v  Server
v  Peralatan jaringan
v  Kabel
Ø  Komponen dasar jaringan yang ada dapat di kelompokan dalam :
§  Host
Host adalah peralatan yang mengirim dan menerima pesan langsung melalui jaringan.
§  Shared peripherals
Shared peripherals tidak langsung terhubung dengan jaringan namun berkomunikasi melalui host.
§  Networks devices
Networks devices digunakan untuk menghubungkan antar host serta mengatur lalu lintas data pada jaringan.
§  Networks media
Networks media digunakan untuk menghubungkan host dengan networks devices atau antar networks devices.
              
6.      Peranan Komputer dalam Jaringan
Ø  Email Server
Email Server menjalankan software server sementara client menggunakan software mail client seperti Microsoft Outlook untuk mengakses email dari server.
Ø  Web Server
Web Server menjalankan software server sementara client menggunakan software browser seperti Windows Internet Explorer atau Mozilla Firefox untuk mengakses halaman web yang ada pada server.
Ø  File Server
File Server menyediakan file dan komputer client mengakses file tersebut dengan menggunakan software seperti Windows Explorer.