Selasa, 02 Oktober 2012

Cara melakukan Trace


Selasa, 25 September 2012

cara melakukan trace

Tracert adalah salah satu commant line yang berfungsi untuk mengetahui kecepatan jaringan computer untuk membuka suatu website atau alamat link tertentu, selain itu tracert juga sering dikatakan sebagai perintah yang dapat menunjukkan jalan (route) yang mengambil paket informasi dari computer kesalah satu  yang telah di tentukan pada tracert juga terdapat beberapa info yang dapat memberitahu kita berapa banyak “hops” atau loncatan maksimal dan kecepatan akses tiap router dengan pembagian 3 paket kecepatan.



Melakukan Trace ke salah satu situs www.twitter.com  melalui cmd :


Microsoft Windows [Version 6.1.7600]
Copyright (c) 2009 Microsoft Corporation.  All rights reserved.

C:\Users\user>tracert www.twitter.com

Tracing route to twitter.com [199.59.148.10]
over a maximum of 30 hops:

  1    87 ms    80 ms    79 ms  10.20.30.93
  2     *       62 ms     *     10.20.161.14
  3    55 ms    39 ms    46 ms  10.20.161.39
  4     *       73 ms    79 ms  202.70.56.49
  5    70 ms    74 ms    71 ms  202.70.56.17
  6     *        *        *     Request timed out.
  7     *        *      108 ms  supernet-08.1-1-19.edge2-eqx-sin.moratelindo.co.id [202.43.176.114]
  8   109 ms   132 ms   113 ms  203.208.131.101
  9   119 ms   119 ms   131 ms  203.208.166.161
 10   299 ms   297 ms   294 ms  203.208.171.186
 11   300 ms   307 ms   403 ms  203.208.171.113
 12   294 ms   291 ms   287 ms  paix2.cr2.pao1.twttr.com [198.32.176.124]
 13   370 ms   292 ms   319 ms  xe-11-0-0.smf1-er2.twttr.com [199.16.159.55]
 14   321 ms   447 ms   313 ms  r-199-59-148-10.twttr.com [199.59.148.10]

Trace complete.

IANA dan IDNIC


IANA (Internet Assigned Numbers Authority)


Merupakan sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter IP ( ruang IP dan (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).
IANA memberikan tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:



  • American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara).
  • RĂ©eseaux IP EuropĂ©ens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).
  • Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.
IANA akan digantikan oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), karena meningkatnya penggunaan Internet.
IANA
IANA adalah yang mengelola seluruh IP adrress di seluruh dunia, Seperti Autonomous System Number yang digunakan untuk lalu lintas routing internet.

Sekarang ini ada 2 type IP adrress yang digunakan sekarang ini yaitu :

  • IP versi 4 (IPv4)
  • Dan IP Versi 6 (IPv6).
IPv4 Pada awalnya Tersebar pada 1 januari 1983 dan tetap menjadi versi yang paling digunakan. Alamat IPv4 terdiri dari 32-bit angka dan 32-bit tadi di pecah menjadi 4 oktet
yang dipisahkan oleh . (titik/dot decimals) notasi sebagai contoh (192.168.2.23).

Sedang IPv6 disebarkan mulai tahun 1999. Alamat IPv6 Ini terdiri dari 128-bit angka dan secara konvensional menggunakan barisan angka hexadesimal sebagai contoh (2001:0db8:582:ae33:29)


Keduanya alamat IPv4 dan IPv6 pada umumnya menerapkan metode hirarki . Pengguna menugaskan alamat IP Oleh Internet Service Providers (ISPs). ISPs memperoleh pembagian dari Local Internet Regstry (LIR) atau National Internet Registry(NIR)

dan bisa juga dari mengambil sendiri dari Regional Internet Registry (RIR) Mereka:

  • AfriNIC Wilayah Afrika
  • APNIC Wilayah Asia-Pasific
  • ARIN Wilayah Amerika Utara
  • LACNIC Amerika Latin dan Beberapa Kepulauan Caribbean
  • RIPE NCC Eropa, Timur Tengah , dan asia tengah

IDNIC(Indonesia Network Information Center)
   Menurut sumber di situs resmi IDNIC(www.idnic.net) , IDNIC memiliki latar belakang dengan pertumbuhan jaringan Internet yang cukup pesat, kebutuhan untuk mengorganisir informasi jaringan secara baik dan berkesinambungan sangan diperlukan. Tanpa adanya basis informasi jaringan yang dikelola dengan baik, pertumbuhan Internet di Indonesia akan terhambat, bahkan dapat menimbulkan kekacauan yang mengganggu stabilitas jaringan Internet secara keseluruhan. Pengelolaan informasi nasional adalah tanggung jawab yang harus kita pikul demi nama baik bangsa Indonesia.       
      Di negara-negara lain, pusat informasi jaringan yang lebih di kenal sebagai “Country NIC” telah banyak dikembangkan. Karena latar belakang pertumbuhan Internet yang cukup beragam disetiap negara, pusat informasi jaringan di suatu negara bisa saja dikelola oleh swasta, akademi atau pemerintah. Di kawasan Asia telah dikenal adanya JP-NIC (Jepang) yang didukung oleh PJI PJI di Jepang, TW-NIC (Taiwan) yang dikelola oleh Pusat Komputer Kementrian Pendidikan Taiwan, KR-NIC (Korea) yang disponsoro oleh National Computerization Agency, dan SG-NIC (Singapura) yang dikelola oleh National Computer Board milik Pemerintah Singapura.
      Peranan dan lingkup kerja dari country NIC juga bisa berbeda di setiap negara. Ada yang terfokus pada pembagian alamat IP, pendaftaran dan pengelolaan domain, ataupun informasi-informasi lain yang relevan. Untuk Indonesia, fungsi pendaftaran dan pengelolaan domain TLD-ID Country (Top Level Domain yang menandakan negara Indonesia) sudah dipelopori oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (PUSILKOM UI).
Tujuan
Indonesia Network Information Center (ID-NIC) adalah inisiatif yang didukung sepenuhnya oleh APJII dengan tujuan tersedianya pengelolaan informasi jaringan nasional yang mandiri dan berkelanjutan.
Alokasi Alamat IP
Pada saat ini pengalokasian alamat IP untuk PJI di Indonesia masih dilakukan oleh APNIC, suatu organisasi yang ditunjuk oleh IANA untuk melakukan pembagian IP address di kawasan Asia. Organisasi serupa yang menangani kawasan Amerika adalah ARIN, sedangkan di Eropa adalah RIPE-NCC.
APJII akan mendapatkan delegasi dari APNIC untuk membagikan IP address di Indonesia. PJI di Indonesia akan memperoleh manfaat karena tidak perlu lagi menjadi anggota langsung APNIC (biaya keanggotaan berkisar 2,500 – 10,000 USD pertahun) untuk mendapatkan alokasi IP address. Hal ini dapat juga dilihat sebagai upaya penghematan devisa.
Perusahaan yang membutuhkan alamat IP yang independen terhadap PJI juga dapat dilayani oleh APJII, dengan biaya alokasi yang akan ditetapkan kemudian.
Pendaftaran Domain
Pada saat ini pendaftaran domain TLD-ID sudah dikelola APJII bersama PUSILKOM UI. Sesuai dengan amanat Munas APJII, fungsi ini akan diintegrasikan dalam ID-NIC.
ID-NIC akan berperan dalam menentukan kebijakan domain di Indonesia, didukung oleh para pakar, publik, pemerintah dan badan-badan swasta, terutama dalam lingkup country top level domain “.id” (yang menandakan kode negara Indonesia).

Registrasi dan pengelolaan Domain akan dilaksanakan oleh badan pengelola yang ditunjuk secara transparan. Badan pengelola akan bekerja secara swa-dana, dengan sumber pemasukan dari proses registrasi dan pemeliharaan domain. Dana yang diterima akan digunakan untuk menutup biaya operasional, sedangkan sisanya untuk membiayai riset dan pengembangan agar pelayanan pengelolaan domain kepada masyarakat dapat ditingkatkan terus.
ID_NIC akan berpartisipasi aktif dalam penentuan kebijakan pengelolaan domain Internasional.
Saat ini APJII sebagai penandatangan gTLD MoU di International telecommunication Union (ITU), lembaga di bawah naungan PBB.

Direktori Internet Indonesia
Direktori Internet Indonesia adalah fasilitas untuk mencarai informasi mengenai jaringan-jaringan di Indonesia, nama-namapersonalia yang bertanggungjawab atas pengelolaan jaringan tersebut, serta informasi yang dapat membantu berbagai pihak mengetahui lebih lanjut mengenai jaringan Internet di Indonesia. Dalam terminology popular, basis data ini lebih dikenal sebagai ‘whois database’.
APJII, melalui program ID-NIC akan membuat ‘whois database’ sebagai langkah awal inventarisasi informasi jaringan internet di Indonesia.
Pengembangan
Pusat informasi yang akan dikembangkan dalam program ID-NIC akan terus dikembangkan sehingga mencakup fasilitas-fasilitas yang lebih luas, misalnya search engine, direktori industri, pusat pertukaran informasi, dan layanan lain yang bermanfaat bagi seluruh PJI dan pengguna Internet di Indonesia.
Program-program lanjutan akan dikomunikasikan ke masyarakat untuk mendapatkan umpan balik, sehingga prioritas dapat diberikan pada hal-hal yang mempunyai dampak terbesar bagi publik.

Perbedaan IP public dan IP private

Perbedaan Antara IP Public dan IP Private

Praktikum Linux Plug 9, Jum’at 26 Oktober 2007
Membahas Modul III, Konsep Jaringan dan TCP/IP
A. Pengetahuan Umum :
Network atau Jaringan dalam bidang komputasi dapat diasumsikan dengan saling terhubungnya dua komputer atau lebih dengan media transmisi/komunikasi dan menggunakan aturan standardisasi yang berlaku sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi.
Tujuan utama pembuatan suatu jaringan adalah agar suatu komputer dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Namun dengan semakin majunya teknologi maka semakin beragam pula jenis OS, aplikasi dan lain sebagainya yang dimiliki oleh suatu komputer, sehingga untuk melakukan komunikasi tersebut menjadi “sedikit” mustahil. Hal ini dapat diasumsikan dengan banyak orang dari berbagai negara, dengan bahasa yang berbeda-beda namun memiliki kepentingan yang sama, sehingga solusi terbaik yakni menyamakan bahasa atau lebih tepatnya membuat standardisasi bahasa untuk berkomunikasi. Dalam dunia Jaringan Komputer, standardisasi komunikasi itu berupa TCP/IP yang merupakan singkatan dari Transmision Control Protocol / Internet Protocol
B. Pembahasan Praktikum : IP Addressing
Bagian 1 : Pengenalan IPv4 dan IPv6 serta IP Private & Public
Ada 2 jenis IP Address yang ada sekarang, yakni ip address versi 4 (IPv4) yang sejak dulu menjadi standar baku pengalamatan dan versi 6 (IPv6) yang merupakan calon pengganti versi terdahulu. Dibuatnya versi penerus disebabkan karena alokasi pengalamatan yang disediakan IPv4 sudah hampir habis, apabila seluruh alamat yang disediakan oleh IPv4 telah terpakai, maka jaringan diseluruh dunia bisa terganggu. Untuk itu, selagi menunggu selesainya proses “pematangan” IPv6, dibuatlah pembagian IP Private & IP Public.
Perbedaan IP Private & Public :
- IP Private hanya bersifat lokal & tidak bisa digunakan untuk mengakses internet & penggunaannya bebas.
- IP Public bersifat worlwide, bisa digunakan untuk mengakses internet namun penggunaan atau konfigurasinya tidak bebas (ada yang mengatur).
Perbedaan IPv4 & IPv6 :
- IPv4 = 2 [pangkat] 5 = 32 bit, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing berisi 8 bit & hanya berisi bilangan biner.
- IPv6 = 2 [pangkat] 7 = 128 bit, dibagi menjadi X kelompok masing-masing berisi X bit & berisi bilangan hexadesimal.
Pertanyaan Praktikum 1
[tanya] Apa itu bit ?
[jawab] Binary Digit, terdiri dari 2 bilangan, yakni angka 0 dan 1.
Pengalamatan IPv4 yakni dengan membagi 32 bit menjadi 4 kelompok, sehingga tiap kelompok berisi 8 bit
nilai desimal IP minimal = 0 (0000 0000) & maksimal = 255 (1111 1111)
Jumlah IP maksimal adalah 256 host, dengan range IP = 0 – 255
note: kenapa hanya 0 – 255, karena perhitungan dimulai dari angka 0
Bagian 2 : Pembahasan IPv4
IP Address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A – E, namun yang hanya digunakan adalah kelas A, B & C karena kelas D & E digunakan untuk keperluan khusus.
Cara mudah membedakan kelas A, B & C :
1. Kelas A –> kelompok pertama dimulai dari 0000 0000 (0) –> range IP 0 – 127 dan memiliki host maksimum sebanyak 16.777.214
2. Kelas B –> kelompok pertama dimulai dari 1000 0000 (128) –> range IP 128 – 191 dan memiliki host maksimum sebanyak 65.534
3. Kelas C –> kelompok pertama dimulai dari 1100 0000 (192) –> range IP 192 – 223 dan memiliki host maksimum sebanyak 254
note: IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203
Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :
1. Kelas A –> IP 10.x.x.x
2. Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
3. Kelas C –> IP 192.168.x.x
IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau Local Host
Lembaga yang mengatur / menyediakan IP Public adalah IANA, singkatan dari Internet Authorized Numbering Association
Bagian 3 : Pembahasan Network ID & Host ID
Network ID atau NID menunjukkankan alamat dari jaringannya.
Host ID atau HID menunjukkan jumlah dari host yang ada.
Keduanya tidak dapat dipisahkan, jika diasumsikan dengan kehidupan sehari-hari, NID merupakan nama jalan & HID merupakan No Rumah.
Cara cepat mengetahui NID & HID suatu alamat IP :
1. Jika IP Kelas A –> Lihat nilai kelompok pertama
2. Jika IP Kelas B –> Lihat nilai kelompok pertama & kedua
3. Jika IP Kelas C –> Lihat nilai kelompok pertama, kedua & ketiga
note: HID merupakan “sisa” NID
contoh :
[soal 1]
IP Addr 10.11.200.17
[jawab]
- IP merupakan kelompok kelas A
- NID merupakan nilai kelompok alamat pertama, yaitu 10.0.0.0
- HID 11.200.17
[soal 2]
IP Addr 156.20.14.70
[jawab]
- IP merupakan kelompok kelas B
- NID merupakan nilai kelompok alamat pertama & kedua, yaitu 156.20.0.0
- HID 14.70
Pertanyaan Praktikum 2
[soal] IP 202.95.158.19 –> Kelas C dengan NID = 202.95.0.0 dan HID = 158.19
[tanya] apa soal tersebut benar?
[jawab 1] Benar, jika ada parameter Netmask = 255.255.0.0
[jawab 2] Salah, seharusnya NID = 202.95.158.0 dan HID = 19
Pertanyaan Praktikum 3
[tanya] berapa range HID IP Addr 192.168.1.0?
[jawab] range 192.168.1.1 sampai 192.168.1.255
Bagian 4 : Pembahasan Subnet Mask dan Broadcast
Range IP yakni dari 0 sampai 255 = 256 buah, tapi yang dapat digunakan sebagai host hanya 254 buah, ini karena IP terkecil digunakan sebagai alamat Network dan IP terbesar digunakan sebagai alamat Broadcast.
Broadcast dapat diasumsikan sebagai alamat universal yang digunakan dalam suatu lingkungan tertentu untuk dapat saling berkomunikasi
Sedangkan Subnet Mask atau dapat juga disebut dengan Net Mask digunakan untuk membuat suatu jaringan menajadi lebih tertata.
Secara default Netmask yang ada :
1. Kelas A –> 255.0.0.0
2. Kelas B –> 255.255.0.0
3. Kelas C –> 255.255.255.0
note: netmask dapat juga diartikan sebagai penanda jaringan
Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah host suatu jaringan, contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas C, memiliki Subnet Mask 255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP sebanyak 254 host yang artinya jaringan ini dapat menampung 254 komputer yang saling terhubung. Jika kita menginginkan jaringan yang hanya mampu menampung host secara terbatas, maka kita harus memodifikasi Subnet Mask IP tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai kelompok ke-4 Subnet Mask.
Berikut data Host Subnet Mask :
- 0000 0000 = 0 = 256-0 = 256 IP = 254 Host
- 1000 0000 = 128 = 256-128 = 128 IP = 126 Host
- 1100 0000 = 192 = 256-192 = 64 IP = 62 Host
- 1110 0000 = 224 = 256-224 = 32 IP = 30 Host
- 1111 0000 = 240 = 256-240 = 16 IP = 14 Host
- 1111 1000 = 248 = 256-248 = 8 IP = 6 Host
- 1111 1100 = 252 = 256-252 = 4 IP = 2 Host
- 1111 1110 = 254 = 256-254 = 2 IP = 0 Host
- 1111 1111 = 255 = 256-255 = 1 IP = -1 Host
Kelompok angka 254 & 255 tidak valid karena hanya memiliki 0 dan -1 host
Berdasarkan data diatas, maka Jika IP 192.168.1.0 hanya ingin berhubungan dengan 1 komputer saja, maka Subnet Mask yang harus digunakan yakni 255.255.255.252

Cisco Packet Tracer

02/10/2012